Assalamu alaikum.
Saya ingin bertanya bagaimana caranya mendidik mental anak agar tumbuh menjadi manusia yang memiliki perilaku yang baik. Bagaimana juga agar anak terhindar dari pengaruh lingkungan yang tidak mendidik. Sementara anak paling cepat terpengaruh dengan lingkungan di sekitarnya. Terima kasih.
Waalaikum salam
Bicara soal anak adalah salah satu hal sangat sensitif dalam kehidupan keluarga. ini menjadi sensitif karena setiap orang tua sudah dipastikan menginginkan anaknya tumbuh menjadi oarang yang baik, dan berbakti kepada kedua orang tuanya. Dalam hal ini, orang tua selalu berharap agar yang menjadi saran, masukan maupun bentuk pembinaan lainya bisa didengar dan dituruti oleh anak.
Dalam membina anak khususnya yang masih sulit memahami betul mana yang negatif dan positif, orang tua juga tidak bisa memproteksi anak yang terlalu berlebihan. karena kalau kita melakukan proteksi yang terlalu berlebihan, bisa berpengaruh buruk pada pembentukan mental dan psikologi anak.
Selain itu orang tua juga tidak boleh berprasangka buruk terhadap perilaku anak. Akan lebih baik kalau orang tua mengeksplore pendapat anak sehingga anak merasa didengarkan pendapatnya. kalau anak sudah merasa didengarkan pendapatnya, peluang untuk mendengarkan orang tua juga semakin terbuka. Dengan begitu anak lebih terbuka dengan orang tuanya.
Terhadap anak yang belum bisa mengemukakan pendapatnya, maka apa yang menurut orang tua penting, harus dijlaskan dengan baik.Karena posisi seperti ini sangat sensitif. anak selalu mencontoh apa yang dilihatnya dan didengarnya. Makanya disini orang tua harus pintar - pintar memberikan penjelasan terhadap anak.
Yang penting juga dalam mendidik anak, orang tua tidak boleh terlalu menekan, karena anak yang merasa tertekan tidak akan mudah berkembang kreatifitasnya. Bahkan kalau membina anak dengan penuh tekanan akan lebih berdammpak buruk pada perkembangan mental anak. karena itu, berusahalah membuka pikiran anak dengan cara membuka ruang komunikasi yang baik bagi anak, sehingga mereka tumbuh dengan baik.