Aku adalah seorang gadis remaja yang berusia 20 tahun, sejak SD hingga SMA, aku termaksud siswi yang berprestasi. Hanya saja sejak aku masuk perguruan tinggi, prestasiku mulai menurun, sebelumnya aku minta maaf jika ceritaku ini nantinya sangat panjang. Anda adalah orang pertama yang aku ajak bicara sejak aku terjebak dalam cinta yang begitu melelahkan dan membuat tubuhku menjadi kurus. Sebenarnya aku adalah seorang gadis yang taat beragama dan selalu mengingat Allah dalam hidupku. Aku dan sauudara perempuanya (pemuda yang aku cintai) adalah sahabat sejak kami masih kecil. Saudara perempuanya adalah sahabat terbaik yang paling aku cintai. Dalam dirinya aku bisa menemui pribadi seorang kakak, ayah, serta sahabat yang tidak pernah aku rasakan dan selalu aku damba - dambakan. Aku tidak pernah tau apa itu cinta, serta bagaimana seseorang bisa merasakanya. Yang aku tahu hanyalah bahwa aku selalu ingin melihatnya (pemuda yang aku cintai itu). Dan pada hari yang benar2 aku ingat - layaknya hari ulang tahunku yaitu pada tanggal 27 nopember, dia menyatakan perasaan cinta yang selama ini disembunyikanya, kepadaku. Anda tentunya tahu bagaimana seorang gadis yang tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah, tidak banyak memiliki pengalaman hidup, tidak pernah bergaul dengan orang banyak dan selalu menyendiri, tatkala mendengar bahwa orang yang dia cintai dan dikaguminya menyatakan cinta kepadanya. Oleh karena itu, aku demikian menyatakan hal yang sama karena aku memang sangat membutuhkan kehadiranya. Setelah itu dia mengirimkan surat - surat cinta yang berisi kata - kata yang sangat mesra dan romantis. Sementara itu aku semakin melayang - layang karena merindukanya. Akhirnya persahabatan kami berubah menjadi hubungan percintaan.
Sayangnya hal itu tidak berumur panjang. Dia tiba - tiba saja berubah dan memilih diam. Aku merasa heran dengan sikapnya tersebut, bertanya mengapa dia tiba - tiba saja berubah seperti itu, akan tetapi dia tidak pernah mau menjawab sehingga aku semakin tersiksa dan menderita. Setelah itu dia kembali bersikap santai dan bersikap lembut seperti sebelumnya, Hanya saja untuk kali ini dia tidak menunjukkan kalau dia masih mencintaiku, Aku sendiri enggan untuk bertanya kenapa dia bisa berubah seperti itu. Sudah setahun penuh aku merasakan kebingungan karena seditikpun aku tidak pernah melupakanya. Dia dan sudara perempuanya tidak mengunjungiku selama dua bulan penuh. Akan tetapi dia kembali datang untuk meyakinkan bahwa aku baik - baik saja. Untuk kali ini aku berusaha mengumpulkan keberani yang aku miliki dan bertanya kepadanya mengapa dia melakukan hal ini kepadaku. Dia hanya mengatakan kalau dia sangat menghormati aku dan menghormati rumah yang dia kunjungi. Dia mengaku sangat berdosa ketika dia mencintaiku tanpa sepengetahuan orang lain. Dia tidak ingin hal itu terjadi kepada saudara perempuanya atau tunanganya. Dengan jawaban seperti itu dia seolah telah menampar wajahku. Aku merasa dia tidak pernah berfikir untuk menjadikan aku sebagai istrinya, seperti bayanganku selama ini. Dia kemudian mengusulkan agar kami mengambil surat masing - masing sehingga kamu bisa mengembalikan kebesaran yang kami miliki. Aku benar - benar mengembalikan surat - suratnya dan meminta surat- surat yang pernah saya berikan kepadanya. Dia berjanji untuk memberikanya tapi dia tidak pernah melakukan hal itu
Setiap aku bertemu denganya aku meminta surat - surat itu, raut wajahnya langsung berubah, kemudian pergi dan menghilang dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya aku bosan memintanya dan berpura - pura melupakanya demi menghormati sahabat yang paling aku cintai yaitu saudara perempuanya. Aku berusaha bersikap biasa terhadapnya, meskipun dalam dada ini serasa ada gunung merapi yang hendak meledak dan membakar cintaku. Cinta yang telah membuatku kehilangan kehormatan dan rasa percaya diri. Setiap hari aku selalu mengejek diriku sendiri yang telah terjebak dalam lumpur hawa nafsu dan tidak bisa melupakanya sampai detik ini. Aku tidak tau harus bagaimana menghapus bayanganya dari otak ini. Aku merasa bahwa hati ini masih mencintainya, tapi akal sehatku begitu membencinya. Bantulah aku untuk menghilangkan pertentangan yang aku rasakan ini. Apa yang aku harus lakukan agar aku bisa mengambil kembali surat - surat yang aku berikan kepadanya, meskipun aku tahu kalau dia tidak akan memanfaatkanya untuk hal yang bukan - bukan karena dia bisa dikatakan sebagai orang yang dapat dipercaya. Tolonglah aku, karena aku merasa hidup ini telah hancur..
Waalaikum salam...
Pertama - tama saya hendak menegaskan kepada anda bahwa tidak ada orang yang hidupnya akan hancur hanya karena persoalan cinta yang dihadapinya, meskipun persoalanya seperti yang sedang anda hadapi.
Kita sebaiknya memulai semuanya dengan pernyataan anda yang mengatakan bahwa anda adalah seorang gadis yang merasa putus asa karena tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah yang telah meninggal dunia. Saya perlu mengingatkan kepada anda bahwa banyak sekali gadis remaja yang mempunyai nasib seperti anda. Saya bisa mengerti jika anda sakit karena kehilangan seorang ayah. Akan tetapi, saya tidak setuju jika kita harus mengizinkan sesuatu yang terjadi pada diri kita membuat diri kita menjadi penuh dengan kesedihan, keputus-asaan, dan rasa kehilangan. Hidup ini akan senang tiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan bahagia. Allah tidak akan membiarkan kita selalu dilanda perasaan takut dan menderita. Dia akan senagtiasa menolong orang - orang yang mendekatkan diri kepada-Nya. Anda sebenarnya telah berhasil melalui cobaan yang melanda anda ketika anda kehilangan ayah saat anda masih kecil. Anda juga telah berhasil menjalin hubungan persahabatan yang begitu kuat. Lebih dari itu, anda bahkan bisa mempertahankan prestasi hingga akhirnya anda berhasil masuk keperguruan tinggi. Sejak persoalan itulah muncul persoalan anda yang sesungguhnya. Prestasi anda mulai menurun, anda mulai merasa tersiksa, dan terlalu menuruti perasaan kehilangan. Anda seolah - olah membenarkan tindakan anda saat anda membalas cinta saudara sahabat anda. Tidak semua orang yang kehilangan ayah mereka, menerima tawaran cinta yang mereka dapatkan. Kecerdasan yang dimiliki seseorang seharusnya membuat orang yang tidak bisa merasakan sebagian kasih sayang, lebih hati - hati dalam melindungi dirinya sehingga dia tidak terjebak dalam sebuah tindakan yang bisa mendatangkan penderitaan.
Inilah yang anda tidak lakukan, bukan karena kehilangan ayah, sebagaimana yang anda bayangkan, tetapi anda ingin merasakan hubungan cinta. Hal itu anda lakukan untuk menegaskan kepada diri anda sendiri bahwa anda bukan lagi anak kecil. Saya tidak menyalahkan anda sepenuhnya, tetapi hendak menggaris bawahi beberapa point sehingga anda mampu menghadapai realita yang ada. Bukan dengan menyakiti hati anda atau membuatnya semakin menderita, melainkan agar anda sadar bahwa anda telah memilih semua itu dengan kemauan anda sendiri. Juga agar anda mau menanggung konsekuensi dari tindakan anda sendiri sehingga anda tidak akan mengulanginya untuk yang kedua kalinya, juga agar anda tidak merasa menjadi korban tanpa alasan yang jelas, hal yang sungguh sangat menyakitkan dan merugikan orang yang melakukanya. Dengan itu anda bisa sengaja menjaga diri sehingga tidak terjatuh di dalamnya.
Adapun mengenai pernyataan anda bahwa anda tidak begitu banyak memiliki pengalaman hidup. Anda bisa menutupi hal itu dengan membaca buku - buku tentang pengembangan kepribadian atau buku - buku otobiografi. Bukan untuk menghibur diri, melainkan untuk belajar dan mendapat pengalaman dalam bergaul dengan orang lain. anda jangan pernah mengatakan : Seandainya saja ayahku masih hidup, niscaya aku bisa banyak belajar darinya. Karena kebanyakan gadis remaja tidak belajar dari ayah mereka. tetapi justru menentang pemikiran mereka. Sebagian dari mereka menganggap hal itu sebagai bentuk pengekangan. Bagaimana dengan ibu anda? mengapa anda tidak mencoba mengambil beberapa pengalaman darinya, entah dengan cara meniru sebagian tindakan yang kiranya membuat anda merasa kagum. atau menjauhi perilaku yang menurut anda kurang begitu pantas. Sebenarnya anda tidak belajar dengan cara seperti itu. Oleh karena itu sebaiknya anda tidak mengabaikanya begitu saja. Selain itu mengapa anda tidak bergaul dengan orang - orang yang ada disekitar anda dalam batas - batas yang wajar sehingga secara bertahap anda bisa menambah kemampuan dalam bergaul dengan orang lain.
Tindakan anda mulai keliru saat anda terlalu terburu - buru dalam membalas perasaan cintanya. Saat itu anda seharusnya mengatakan kepadanya agar dia memasuki rumah dari pintunya, dan keluarga anda mengetahui keinginanya untuk menjalin hubungan dengan anda. Anda jangan pernah berharap hal itu akan terjadi selama dia tidak pernah mengatakanya kepada anda dengan terusterang. Anda juga telah memimpikan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Bukankah dia tidak pernah menyatakan keinginanya untuk menikahi anda atau melamar anda kepada orang tua anda? yang terjadi adalah bahwa dia hanya menyatakan perasaan cintanya, Hal itu tentu saja tidak cukup untuk membuktikan ketulusan niatnya.
Ketika anda teringat denganya, ingatlah bahwa dia tidak pernah berniat untuk menikahi anda. Kecerdasan yang anda miliki akan mendorong anda untuk mengembalikan prestasi yang pernah anda raih dan menyibukkan diri denganya. Jika jatah anda memang sudah tertulis di sisi Tuhan Yang Mahaesa sebelum anda di lahirkan di muka bumi ini, maka ia akan datang kepada anda dengan kebesaran yang anda miliki dan tanpa harus melakukan pengorbanan apapun. Berbahagialah dengan kehidupan anda yang sekarang, juka karena anda tidak menderita kerugian yang lebih banyak lagi dari permainan cinta yang anda jalani ini.
Belajarlah agar anda tidak lagi menghadiahkan perasaan anda dengan cuma - cuma kepada seseorang, meskipun anda sangat mencintainya. Belajarlah untuk menghargai perasaan anda dengan sebaik - baiknya sehingga tidak ada orang yang menyepelekanya. Juga agar orang lain berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan anda dari satu jalan yaitu pintu pernikahan. Hanya pernikahan yang bisa mendatangkan rasa aman, kebahagian, dan kepuasan hati, serta mewujudkan mimpi paling indah dalam kehidupan yang menyenangkan. Oleh karena itu janganlah menjadi lemah atau melepaskan hal itu, bagaimanapun keadaanya sehingga angga tidak menuai rasa sakit dan penderitaan yang penuh dengan duri. Yaitu jalan yang dilalui oleh seorang gadis yang menuruti perasaanya dan memberikanya kepada orang yang tidak mampu menterjemahkan perasaanya ke dalam realita melalui jalan pernikahan.
Sayangnya hal itu tidak berumur panjang. Dia tiba - tiba saja berubah dan memilih diam. Aku merasa heran dengan sikapnya tersebut, bertanya mengapa dia tiba - tiba saja berubah seperti itu, akan tetapi dia tidak pernah mau menjawab sehingga aku semakin tersiksa dan menderita. Setelah itu dia kembali bersikap santai dan bersikap lembut seperti sebelumnya, Hanya saja untuk kali ini dia tidak menunjukkan kalau dia masih mencintaiku, Aku sendiri enggan untuk bertanya kenapa dia bisa berubah seperti itu. Sudah setahun penuh aku merasakan kebingungan karena seditikpun aku tidak pernah melupakanya. Dia dan sudara perempuanya tidak mengunjungiku selama dua bulan penuh. Akan tetapi dia kembali datang untuk meyakinkan bahwa aku baik - baik saja. Untuk kali ini aku berusaha mengumpulkan keberani yang aku miliki dan bertanya kepadanya mengapa dia melakukan hal ini kepadaku. Dia hanya mengatakan kalau dia sangat menghormati aku dan menghormati rumah yang dia kunjungi. Dia mengaku sangat berdosa ketika dia mencintaiku tanpa sepengetahuan orang lain. Dia tidak ingin hal itu terjadi kepada saudara perempuanya atau tunanganya. Dengan jawaban seperti itu dia seolah telah menampar wajahku. Aku merasa dia tidak pernah berfikir untuk menjadikan aku sebagai istrinya, seperti bayanganku selama ini. Dia kemudian mengusulkan agar kami mengambil surat masing - masing sehingga kamu bisa mengembalikan kebesaran yang kami miliki. Aku benar - benar mengembalikan surat - suratnya dan meminta surat- surat yang pernah saya berikan kepadanya. Dia berjanji untuk memberikanya tapi dia tidak pernah melakukan hal itu
Setiap aku bertemu denganya aku meminta surat - surat itu, raut wajahnya langsung berubah, kemudian pergi dan menghilang dalam waktu yang cukup lama. Akhirnya aku bosan memintanya dan berpura - pura melupakanya demi menghormati sahabat yang paling aku cintai yaitu saudara perempuanya. Aku berusaha bersikap biasa terhadapnya, meskipun dalam dada ini serasa ada gunung merapi yang hendak meledak dan membakar cintaku. Cinta yang telah membuatku kehilangan kehormatan dan rasa percaya diri. Setiap hari aku selalu mengejek diriku sendiri yang telah terjebak dalam lumpur hawa nafsu dan tidak bisa melupakanya sampai detik ini. Aku tidak tau harus bagaimana menghapus bayanganya dari otak ini. Aku merasa bahwa hati ini masih mencintainya, tapi akal sehatku begitu membencinya. Bantulah aku untuk menghilangkan pertentangan yang aku rasakan ini. Apa yang aku harus lakukan agar aku bisa mengambil kembali surat - surat yang aku berikan kepadanya, meskipun aku tahu kalau dia tidak akan memanfaatkanya untuk hal yang bukan - bukan karena dia bisa dikatakan sebagai orang yang dapat dipercaya. Tolonglah aku, karena aku merasa hidup ini telah hancur..
Waalaikum salam...
Pertama - tama saya hendak menegaskan kepada anda bahwa tidak ada orang yang hidupnya akan hancur hanya karena persoalan cinta yang dihadapinya, meskipun persoalanya seperti yang sedang anda hadapi.
Kita sebaiknya memulai semuanya dengan pernyataan anda yang mengatakan bahwa anda adalah seorang gadis yang merasa putus asa karena tidak pernah merasakan kasih sayang seorang ayah yang telah meninggal dunia. Saya perlu mengingatkan kepada anda bahwa banyak sekali gadis remaja yang mempunyai nasib seperti anda. Saya bisa mengerti jika anda sakit karena kehilangan seorang ayah. Akan tetapi, saya tidak setuju jika kita harus mengizinkan sesuatu yang terjadi pada diri kita membuat diri kita menjadi penuh dengan kesedihan, keputus-asaan, dan rasa kehilangan. Hidup ini akan senang tiasa memberikan kesempatan kepada kita untuk merasakan bahagia. Allah tidak akan membiarkan kita selalu dilanda perasaan takut dan menderita. Dia akan senagtiasa menolong orang - orang yang mendekatkan diri kepada-Nya. Anda sebenarnya telah berhasil melalui cobaan yang melanda anda ketika anda kehilangan ayah saat anda masih kecil. Anda juga telah berhasil menjalin hubungan persahabatan yang begitu kuat. Lebih dari itu, anda bahkan bisa mempertahankan prestasi hingga akhirnya anda berhasil masuk keperguruan tinggi. Sejak persoalan itulah muncul persoalan anda yang sesungguhnya. Prestasi anda mulai menurun, anda mulai merasa tersiksa, dan terlalu menuruti perasaan kehilangan. Anda seolah - olah membenarkan tindakan anda saat anda membalas cinta saudara sahabat anda. Tidak semua orang yang kehilangan ayah mereka, menerima tawaran cinta yang mereka dapatkan. Kecerdasan yang dimiliki seseorang seharusnya membuat orang yang tidak bisa merasakan sebagian kasih sayang, lebih hati - hati dalam melindungi dirinya sehingga dia tidak terjebak dalam sebuah tindakan yang bisa mendatangkan penderitaan.
Inilah yang anda tidak lakukan, bukan karena kehilangan ayah, sebagaimana yang anda bayangkan, tetapi anda ingin merasakan hubungan cinta. Hal itu anda lakukan untuk menegaskan kepada diri anda sendiri bahwa anda bukan lagi anak kecil. Saya tidak menyalahkan anda sepenuhnya, tetapi hendak menggaris bawahi beberapa point sehingga anda mampu menghadapai realita yang ada. Bukan dengan menyakiti hati anda atau membuatnya semakin menderita, melainkan agar anda sadar bahwa anda telah memilih semua itu dengan kemauan anda sendiri. Juga agar anda mau menanggung konsekuensi dari tindakan anda sendiri sehingga anda tidak akan mengulanginya untuk yang kedua kalinya, juga agar anda tidak merasa menjadi korban tanpa alasan yang jelas, hal yang sungguh sangat menyakitkan dan merugikan orang yang melakukanya. Dengan itu anda bisa sengaja menjaga diri sehingga tidak terjatuh di dalamnya.
Adapun mengenai pernyataan anda bahwa anda tidak begitu banyak memiliki pengalaman hidup. Anda bisa menutupi hal itu dengan membaca buku - buku tentang pengembangan kepribadian atau buku - buku otobiografi. Bukan untuk menghibur diri, melainkan untuk belajar dan mendapat pengalaman dalam bergaul dengan orang lain. anda jangan pernah mengatakan : Seandainya saja ayahku masih hidup, niscaya aku bisa banyak belajar darinya. Karena kebanyakan gadis remaja tidak belajar dari ayah mereka. tetapi justru menentang pemikiran mereka. Sebagian dari mereka menganggap hal itu sebagai bentuk pengekangan. Bagaimana dengan ibu anda? mengapa anda tidak mencoba mengambil beberapa pengalaman darinya, entah dengan cara meniru sebagian tindakan yang kiranya membuat anda merasa kagum. atau menjauhi perilaku yang menurut anda kurang begitu pantas. Sebenarnya anda tidak belajar dengan cara seperti itu. Oleh karena itu sebaiknya anda tidak mengabaikanya begitu saja. Selain itu mengapa anda tidak bergaul dengan orang - orang yang ada disekitar anda dalam batas - batas yang wajar sehingga secara bertahap anda bisa menambah kemampuan dalam bergaul dengan orang lain.
Tindakan anda mulai keliru saat anda terlalu terburu - buru dalam membalas perasaan cintanya. Saat itu anda seharusnya mengatakan kepadanya agar dia memasuki rumah dari pintunya, dan keluarga anda mengetahui keinginanya untuk menjalin hubungan dengan anda. Anda jangan pernah berharap hal itu akan terjadi selama dia tidak pernah mengatakanya kepada anda dengan terusterang. Anda juga telah memimpikan sesuatu tanpa alasan yang jelas. Bukankah dia tidak pernah menyatakan keinginanya untuk menikahi anda atau melamar anda kepada orang tua anda? yang terjadi adalah bahwa dia hanya menyatakan perasaan cintanya, Hal itu tentu saja tidak cukup untuk membuktikan ketulusan niatnya.
Ketika anda teringat denganya, ingatlah bahwa dia tidak pernah berniat untuk menikahi anda. Kecerdasan yang anda miliki akan mendorong anda untuk mengembalikan prestasi yang pernah anda raih dan menyibukkan diri denganya. Jika jatah anda memang sudah tertulis di sisi Tuhan Yang Mahaesa sebelum anda di lahirkan di muka bumi ini, maka ia akan datang kepada anda dengan kebesaran yang anda miliki dan tanpa harus melakukan pengorbanan apapun. Berbahagialah dengan kehidupan anda yang sekarang, juka karena anda tidak menderita kerugian yang lebih banyak lagi dari permainan cinta yang anda jalani ini.
Belajarlah agar anda tidak lagi menghadiahkan perasaan anda dengan cuma - cuma kepada seseorang, meskipun anda sangat mencintainya. Belajarlah untuk menghargai perasaan anda dengan sebaik - baiknya sehingga tidak ada orang yang menyepelekanya. Juga agar orang lain berusaha dengan sekuat tenaga untuk mendapatkan anda dari satu jalan yaitu pintu pernikahan. Hanya pernikahan yang bisa mendatangkan rasa aman, kebahagian, dan kepuasan hati, serta mewujudkan mimpi paling indah dalam kehidupan yang menyenangkan. Oleh karena itu janganlah menjadi lemah atau melepaskan hal itu, bagaimanapun keadaanya sehingga angga tidak menuai rasa sakit dan penderitaan yang penuh dengan duri. Yaitu jalan yang dilalui oleh seorang gadis yang menuruti perasaanya dan memberikanya kepada orang yang tidak mampu menterjemahkan perasaanya ke dalam realita melalui jalan pernikahan.