Ini adalah kisahku...kisah cintaku
Sekarang aku sangat bahagia dengan keluargaku, aku mendapatkan orang yang sangat aku sayangi... orang kedua yang aku sayangi sesudah Allah.... sebelumnya aku akan memperkenalkan diriku. Aku adalah seorang lelaki berusia 30 tahun.... seumur hidup aku baru pertama kali jatuh cinta. tapi orang yang aku cintai pada awalnya tidak bisa mencintai aku seperti aku mencintainya.. aku lulusan salah satu perguruan tinggi yang ada di eropa, aku kembali ke indonesia dan menemukan cinta pertamaku dan cinta terakhir untukku insyaAllah. Aku orang yang sangat tertutup, sangat pendiam, tapi aku adalah orang yang beruntung soal pendidikan dan pekerjaan.
Kisah ini berawal ketika aku menghadiri acara seorang teman, aku melihat seorang gadis yang sangat membuatku tertarik, dan membuat jantungku berdetak kencang, dan sekaligus membuatku sedih, karena gadis itu akan segera menikah dengan kekasihnya, itu kata teman... melihat dia tersenyum aku juga merasakan kebahagiaan dia... acarapun selesai. Tapi perasaan ini ingin berjumpa lagi denganya, tapi itu hal yang mustahil. Waktupun berjalan sekitar tiga bulan kedepan akupun dipertemukan lagi denganya di acara keluarga. Tapi saya melihatnya tidak sebahagia sewaktu bertemu pertama kali denganya. Sepengetahuan aku, dia adalah gadis yang ceria dan ramah, tapi saat aku bertemu denganya dia sangat berbeda. Dia menjadi tertutup dan hanya sesekali berbicara. Hati ini terus bertanya - tanya ada apa denganya.
Hingga akhirnya aku mengetahui kalau orang yang dia cintai meninggal sebelum acara pernikahan mereka. Hati ini terus berdebar kencang. Aku tidak tahu apakah aku bahagia mendengar kabar itu atau tidak tapi yang jelasnya aku jatuh cinta sama gadis itu sejak pertama kali melihatnya. dan dia adalah gadis pertama yang singgah di hatiku. aku berusaha mengenalnya.... dan aku memberanikan diri untuk melamarnya.
Aku melamarnya dan sebelum acara pernikahan kami dia mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan. dia mengatakan "Saya meminta maaf karena tidak akan bisa mencitai anda, karena saya sudah menutup hati saya untuk mencintai seseorang, jika anda tidak bisa menerima itu maka pernikahan ini sebaiknya tidak di laksanakan" sejenak saya menundukkan kepala, dan mengatakan ke dia pada saat itu "Aku belum pernah mengenal cinta sebelumnya, tapi semenjak bertemu dengan anda, Aku merasakan sesuatu yang mungkin itu cinta, bagi Aku cinta tidak memerlukan balasan apapun". pernikahan itupun berlangsung.
Aku menikahi dia, tapi melihat dia tidak bahagia, terkadang aku melihatnya menangis dan hati ini sangat sakit, aku ingin melihat dia tersenyum dengan cara apapun itu. aku tidak pernah menyentuhnya bahkan memegang tanganya, berbicarapun sekali, bahkan aku tidak punya keberanian untuk mengatakan kalau aku sangat mencintaimya, Aku hanya bisa mengagumi dia dari jauh, hingga akhirnya teman - teman kantor ingin berkunjung ke rumah kami sekalian berkenalan dengan istriku. mereka datang ke rumah dan aku memberitahumya agar keluar dari kamar untuk menemui mereka, tapi aku tidak mendapatkan jawaban dari beliau, akupun menyambut teman - teman seorang diri... satu jam berlalu dia pun tak kunjung keluar dan aku meminta maaf ke teman - teman atas kejadian ini. Hal yang mengejutkan dia pun keluar dari kamar dan aku melihat dia tersenyum menyambut teman - temanku. aku sangat mengagumi dia... dari kejauhan aku terus memandangi dia. oh tuhan kenapa aku menyayangi dia, orang yang tidak pernah mengetahui kalau aku betul - betul menyayangi dia. Setelah teman2 pulang, diapun meminta maaf kepadaku atas perilakunya, dan dia berjanji akan menjadi istri yang baik, tapi dia tidak bisa mencintaiku.
Keesokan harinya dia mulai menyiapkan sarapan untuk ku, tapi tak sedikitpun dia memandang wajahku, dia hanya berbicara seperlunya kepadaku. semua aku lakukan untuknya, sampai mengubah kepribadianku dan tampilanku, aku ingin dia merasakan cintaku, perasaan yang aku rasakan. aku ingin dia lihat tersenyum dan membuat dia melupakan masa lalunya. Hal yang membuatku bahagia ketika melihatnya tersenyum lebar.
Segala macam aku lakukan untuk membahagiakanya, apapun itu... Tapi dia tetap saja dingin denganku, aku berubah menjadi orang lain, mencari apa yang dia sukai, kadang aku menagis.... dan berkata mengapa aku begitu menyayanginya sedangkan dia tidak menyayangiku sedikitpun. 6 bulan berlalu dan akupun hanya tetap mengaguminya, dia tetap menyiapakan keperluanku, tapi tidak melayaniku, tapi entah kenapa aku bahagia meliaht dia walaupun dia seperti itu terhadapku, kadang aku bertanya dalam hati, apakah ini cinta? kalau iya sungguh dalam cintaku pada dia...
Hingga suatu ketika dia jatuh sakit, yang membuat hati aku pedih dia menyebut nama kekasihnya yang telah tiada. Aku menghelak nafas panjang dan tetap merangkulnya. yang ada dipikiranku saat itu, aku tidak ingin kehilangan dia, aku sangat takut kehilangan dia. Dia mengalami koma selama 6 bulan, tapi entah kenapa semakin hari rasa sayang aku bertambah dan terus bertambah ketika melihat dia berbaring tak berdaya. Hal yang membahagiakan ketika kondisi dia membaik dan akhirnya terbangun dari tidur panjangnya, dan dia meminta maaf kepadaku.
Setelah kesembuhan dia, semakin hari dia berubah, dia lebih memperhatikan aku, dan sekarangpun aku tidak pernah bertanya kenapa dia tiba - tiba berubah. Kadang aku berfikir apakah ini akibat dari tidur panjangnya atau....
Yang jelasnya dia sedikit demi sedikit menyambut perasaan sayangku, dan aku bahagia karena pada saat ini dia telah memberikan aku seorang bayi lucu, hasil buah cinta kami. Untuk istriku terimah kasih karena kamu membalaz perasaanku.. luv u always...
*****
Buah dari kesabaran dan ketulusan adalah kebahagian
semoga bermanfaat yah....??
Kisah ini berawal ketika aku menghadiri acara seorang teman, aku melihat seorang gadis yang sangat membuatku tertarik, dan membuat jantungku berdetak kencang, dan sekaligus membuatku sedih, karena gadis itu akan segera menikah dengan kekasihnya, itu kata teman... melihat dia tersenyum aku juga merasakan kebahagiaan dia... acarapun selesai. Tapi perasaan ini ingin berjumpa lagi denganya, tapi itu hal yang mustahil. Waktupun berjalan sekitar tiga bulan kedepan akupun dipertemukan lagi denganya di acara keluarga. Tapi saya melihatnya tidak sebahagia sewaktu bertemu pertama kali denganya. Sepengetahuan aku, dia adalah gadis yang ceria dan ramah, tapi saat aku bertemu denganya dia sangat berbeda. Dia menjadi tertutup dan hanya sesekali berbicara. Hati ini terus bertanya - tanya ada apa denganya.
Hingga akhirnya aku mengetahui kalau orang yang dia cintai meninggal sebelum acara pernikahan mereka. Hati ini terus berdebar kencang. Aku tidak tahu apakah aku bahagia mendengar kabar itu atau tidak tapi yang jelasnya aku jatuh cinta sama gadis itu sejak pertama kali melihatnya. dan dia adalah gadis pertama yang singgah di hatiku. aku berusaha mengenalnya.... dan aku memberanikan diri untuk melamarnya.
Aku melamarnya dan sebelum acara pernikahan kami dia mengatakan sesuatu yang sangat menyakitkan. dia mengatakan "Saya meminta maaf karena tidak akan bisa mencitai anda, karena saya sudah menutup hati saya untuk mencintai seseorang, jika anda tidak bisa menerima itu maka pernikahan ini sebaiknya tidak di laksanakan" sejenak saya menundukkan kepala, dan mengatakan ke dia pada saat itu "Aku belum pernah mengenal cinta sebelumnya, tapi semenjak bertemu dengan anda, Aku merasakan sesuatu yang mungkin itu cinta, bagi Aku cinta tidak memerlukan balasan apapun". pernikahan itupun berlangsung.
Aku menikahi dia, tapi melihat dia tidak bahagia, terkadang aku melihatnya menangis dan hati ini sangat sakit, aku ingin melihat dia tersenyum dengan cara apapun itu. aku tidak pernah menyentuhnya bahkan memegang tanganya, berbicarapun sekali, bahkan aku tidak punya keberanian untuk mengatakan kalau aku sangat mencintaimya, Aku hanya bisa mengagumi dia dari jauh, hingga akhirnya teman - teman kantor ingin berkunjung ke rumah kami sekalian berkenalan dengan istriku. mereka datang ke rumah dan aku memberitahumya agar keluar dari kamar untuk menemui mereka, tapi aku tidak mendapatkan jawaban dari beliau, akupun menyambut teman - teman seorang diri... satu jam berlalu dia pun tak kunjung keluar dan aku meminta maaf ke teman - teman atas kejadian ini. Hal yang mengejutkan dia pun keluar dari kamar dan aku melihat dia tersenyum menyambut teman - temanku. aku sangat mengagumi dia... dari kejauhan aku terus memandangi dia. oh tuhan kenapa aku menyayangi dia, orang yang tidak pernah mengetahui kalau aku betul - betul menyayangi dia. Setelah teman2 pulang, diapun meminta maaf kepadaku atas perilakunya, dan dia berjanji akan menjadi istri yang baik, tapi dia tidak bisa mencintaiku.
Keesokan harinya dia mulai menyiapkan sarapan untuk ku, tapi tak sedikitpun dia memandang wajahku, dia hanya berbicara seperlunya kepadaku. semua aku lakukan untuknya, sampai mengubah kepribadianku dan tampilanku, aku ingin dia merasakan cintaku, perasaan yang aku rasakan. aku ingin dia lihat tersenyum dan membuat dia melupakan masa lalunya. Hal yang membuatku bahagia ketika melihatnya tersenyum lebar.
Segala macam aku lakukan untuk membahagiakanya, apapun itu... Tapi dia tetap saja dingin denganku, aku berubah menjadi orang lain, mencari apa yang dia sukai, kadang aku menagis.... dan berkata mengapa aku begitu menyayanginya sedangkan dia tidak menyayangiku sedikitpun. 6 bulan berlalu dan akupun hanya tetap mengaguminya, dia tetap menyiapakan keperluanku, tapi tidak melayaniku, tapi entah kenapa aku bahagia meliaht dia walaupun dia seperti itu terhadapku, kadang aku bertanya dalam hati, apakah ini cinta? kalau iya sungguh dalam cintaku pada dia...
Hingga suatu ketika dia jatuh sakit, yang membuat hati aku pedih dia menyebut nama kekasihnya yang telah tiada. Aku menghelak nafas panjang dan tetap merangkulnya. yang ada dipikiranku saat itu, aku tidak ingin kehilangan dia, aku sangat takut kehilangan dia. Dia mengalami koma selama 6 bulan, tapi entah kenapa semakin hari rasa sayang aku bertambah dan terus bertambah ketika melihat dia berbaring tak berdaya. Hal yang membahagiakan ketika kondisi dia membaik dan akhirnya terbangun dari tidur panjangnya, dan dia meminta maaf kepadaku.
Setelah kesembuhan dia, semakin hari dia berubah, dia lebih memperhatikan aku, dan sekarangpun aku tidak pernah bertanya kenapa dia tiba - tiba berubah. Kadang aku berfikir apakah ini akibat dari tidur panjangnya atau....
Yang jelasnya dia sedikit demi sedikit menyambut perasaan sayangku, dan aku bahagia karena pada saat ini dia telah memberikan aku seorang bayi lucu, hasil buah cinta kami. Untuk istriku terimah kasih karena kamu membalaz perasaanku.. luv u always...
*****
Buah dari kesabaran dan ketulusan adalah kebahagian
semoga bermanfaat yah....??